BULUNGAN – Kapal MV Warmond milik kesultanan Bulungan yang tenggelam di dasar sungai Kayan hampir setengah abad silam, belum juga kunjung diangkat ke permukaan. Padahal MV Warmond merupakan salah satu dari beberapa benda milik Kesultanan Bulungan yang masih tersisa dan mendesak untuk diangkat agar bisa disaksikan oleh generasi muda sekarang.
Menurut H Hamka M Wakil Ketua DPRD Bulungan, setelah sirnanya keraton kesultanan yang dibakar oleh oknum PKI pada tahun 1965 silam, hanya kapal Warmond lah benda asli milik kesultanan yang masih bisa disaksikan. Selebihnya yang ada sekarang hanya tinggal duplikat saja, sehingga nilai historisnya belum mampu membangun semangat generasi muda untuk lebih serius menggali sejarahnya lebih dalam lagi.
Selain memiliki keunikan kata Hamka, seluruh badan kapal Warmond dimaksud terbuat dari besi putih anti karat. Sehingga akan menjadi suatu pemandangan yang menakjubkan bagi siapa saja yang akan melihatnya, ke depan keberadaanya dipastikan mampu untuk menarik para wisatawan ke Bulungan.
“Kalau saja nantinya kapal Warmond bisa kita apungkan ke permukaan sungai. Saya optimis para keturunan pembuat kapal dari negeri Belanda ini akan berbondong-bondong datang ke Bulungan guna melihat dari dekat karya nenek moyang mereka, “ ujar Hamka.
Tidak secara langsung nantinya mereka (orang Belanda, Red) juga akan membelanjakan uang milik mereka di Bulungan. Lalu membawa cerita indah ke negeri asalnya kepada warga masyarakat disana, dengan demikian maka secara langung melalui pesona Warmond Kabupaten Bulungan akan dapat dikenal luas hingga ke manca negara lainnya.
Selain mengangkat bangkai kapal Warmond, penataan objek wisata alam Gunung Putih dan wisata budaya di desa Teras Baru juga wajib diperhatikan oleh pemerintah, supaya keberadaanya dapat menjadi kunjungan alternatif para wisatawan yang rutin berkunjung ke Bulungan pada setiap tahunnya.
“Saya sangat optimis sekali apabila wisata alam Gunung Putih dan wisata alam lainnya dipoles seindah mungkin, menjadi tempat kunjungan setiap akhir pekan bagi warga sekitar maupun warga lain dari luar daerah, “ kata Hamka.
Perhatian pemerintah terhadap beberapa tempat wisata religi juga wajib diberikan, seperti keberadaan makam karomah Syeh Maulana al Magribhi atau Syeh Abdudurach-man Al- Idrus, yang lebih dikenal di Bulungan dengan sebutan makam keramat desa Salimbatu.
Minimal kata Hamka untuk akses jalan menuju makam karomah dapat dipermudah, teruta-ma warga dari luar desa Salimbatu yang berkunjung melewati jalan darat kesana.
“Beberapa makam karomah lainnya juga wajib menjadi perhatian, contohmya makam karomah yang ada di desa Baratan dan beberapa desa lainnya. Tujuannya, agar warga mayarakat yang ingin melakukan ziarah dapat memperoleh kesan yang baik dan selalu ingin kembali untuk mengunjunginya, “ ujar Hamka. (sah/advhumasdprd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar